Rabu, 23 November 2011

Alkohol dan Remaja



Seperti yang kita ketahui begitu banyak fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat kita. Masalah yang akan saya bahas kali ini ada kaitannya tentang alkohol dan remaja.
Pada dasarnya alkohol yang kita kenal saat ini di bawa oleh bangsa barat, tepatnya bangsa Skandinavia. Mereka mengkonsumsi alkohol dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk menghangatkan badan, karena di daerah atau Negara Skandinavia itu sangat dingin karena dekat dengan daerah kutub utara, itulah sebabnya mereka  mengkonsumsi alkohol.
Bangsa Indonesia mengenal alkohol sejak bangsa asing menjajah Indonesia. Dan itu merupakan budaya asing yang sudah menjadi budaya bangsa Indonesia juga. Bukan hanya orang dewasa saja yang mengkonsumsi alkohol, tapi remaja pun sudah banyak yang mengkonsumsinya.
Banyak dari mereka yang tidak tahu bahaya dari mengkonsumsi alkohol itu. Yang mereka tahu hanya dengan mengkonsumsi alkohol bisa terlihat “gaul” di mata teman temanya, rasa ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, tapi itu merupakan kesalahan besar.
Selain itu ada pengaruh sosial dan interpersonal termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
Ada juga pengaruh budaya dan tata karma, yaitu memandang penggunaan alkohol sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek.
Selanjutnya ada dari faktor gen yang berperan dalam kebiasaan meminum minuman beralkohol pada remaja. Hal itu sudah di uji oleh tim peneliti yang mengumpulkan DNA dari 282 remaja Belanda yang pernah mengkonsumsi alkohol setidaknya sekali dalam hidum hidup mereka.
Hal terburuk yang terjadi dalam penggunaan alkohol adalah pertumbuhan otak yang terhambat akibat alkohol. Meminum minuman beralkohol dilarang bagi seseorang di bawah umur 23 tahun.  Minum minuman beralkohol lebih berbahaya di konsumsi oleh wanita karena otak wanita berkembang lebih dulu ketimbang otak laki-laki. Gadis remaja yang doyan minum alkohol dapat mengalami kerusakan otak yang mengontrol memori dan kesadaran.
Gadis remaja yang peminum berat mengalami lebih banyak penurunan aktivasi otak di beberapa daerah ketimbang pada remaja laki-laki. Penurunan kemampuan otak ini dapat menyebabkan masalah ketika mengemudi, olahraga yang melibatkan gerakan kompleks, menggunakan peta atau mengingat letak suatu tempat. Selain bahaya yang saya sebutkan tadi, masih banyak bahaya yang lainnya yang mungkin sudah kita ketahui melalui pelajaran di sekolah, penyuluhan, dan seminar.
Selain dampak negatif, alkohol juga memiliki dampak positif, salah satunya adalah 300 tahun yang lalu remaja mengkonsumsi alkohol untuk mengobati jerawat. Sebuah buku pedoman pengobatan dari abad ke-18 justru menyebut minuman keras dapat dipakai sebagai obat jerawat.
Minuman keras berupa anggur merah tersebut harus diminum setelah diramu dengan bahan-bahan yang lain. Bahan yang ditambahkan antara lain belerang, yang hingga saat ini masih dipakai untuk mengobati penyakit kulit. Resep tersebut masih belum banyak di buktikan secara ilmiah.
Dalam menyikapi permasalahan yang terjadi saat ini khususnya masalah tentang penggunaan alkohol di kalangan remaja adalah kita hendaknya harus mengetahui apakah sesuatu hal yang kita lakukan itu memiliki manfaat atau malah mencelakakan diri kita sendiri.
Bagaimanapun atau sesulit apapun masalah yang kita hadapi hendaknya kita memikirkan jalan keluarnya dengan meminta bantuan dari orang, bisa dari teman, guru / dosen, atau orang yang lebih tua dari kita yang sudah kita percayai, apalagi masalah tentang perceraian keluarga, cinta dan sebagainya.
Apabila ingin terlihat “gaul” di mata teman-teman tidaklah harus merusak diri sendiri seperti meminum minuman alkohol, masih banyak cara yang bisa di lakukan dengan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita seperti bakat dalam bidang seni musik, seni rupa, seni tari. Atau juga bisa dengan mengembangkan potensi akademik.
Dengan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita sudah merupakan modal dalam hidup ini, tidak dengan cara yang salah seperti mengkonsumsi minuman beralkohol, hal itu hanya membuat tubuh kita hancur secara perlahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar